Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2018

Review : Drama cheese in the trap (2016) vs movie cheese in the trap

Assalammualaikum.. Saya termasuk salah satu penonton drama cheese in the trap yang telat banget. Dulu adek saya semangat banget cerita kalo cheese in the trap diangkat jadi drama. Awalnya saya tau memang dari komik. Dan saya tidak menanggapi ocehan adek saya yang menggebu gebu membahas drama itu. Akhirnya, saya baru mulai nonton drama itu. Pertama kali saya mulai nonton, langsung jatuh hati dengan ceritanya. Park Hyu Jin berhasil banget perankan Yu Jung. Dia benar-benar membuat jalan drama ini benar-benar hidup. Park Hae Jin dengan Kim Go Eun benar-benar dapat chemistrynya menurut saya. Itu yang membuat saya akhirnya merasa sedih dengan ending cerita yang menggantung. Drama Cheese in the trap ini, menceritakan tentang Hong Seol, mahasiswa yang baru masuk setelah mengambil cuti kuliah. Kemudian dia bertemu dengan Yu Jung, kakak tingkat yang baru masuk kuliah dan sangat populer karena kesempurnaan dia saat perkumpulan mahasiswa baru. Singkat cerita, mereka akhirnya berpacaran. Dan

Berhenti food combining? Ada dampaknya?

Sejak saya menikah Februari 2017, pola makan saya yang biasanya teratur akhirnya terganggu.  Saya yang setiap pagi selalu rutin sarapan buah dan minum jus, makan siang dan malam mengikuti pola makan yang sesuai juglak ( siang hari : karbo + protein nabati + sayur ; Malam hari : Protein hewani + sayur) Akhirnya perlahan-lahan berubah. Untuk beberapa saat masih bisa saya atasi, dengan terkadang masih tetap menggunakan pola makan food combining. Tapi, semakin lama pola makan ini mulai tidak beraturan dan akhirnya sedikit saya tinggalkan. Berhubung saya setiap bulan berkunjung ke rumah mertua, yang memang pola makannya 3x sehari harus mengkonsumsi nasi, itu mempengaruhi juga. Mungkin mertua saya merasa aneh dengan pola makan saya yang tidak sarapan pagi dengan nasi. Saya selalu menolak untuk sarapan dengan nasi dan lebih memilih untuk sarapan dengan buah. Sempat bertanya, apa saya tidak lapar hanya mengkonsumsi buah saja. Saya jawab tidak. Karena memang kondisi tubuh saya sudah

Gemuk? Apa itu selalu jadi masalah untuk orang lain?

Komentar orang sekitar kita, kadang memang bisa membuat kita merasa tertekan.  Btw, beberapa orang pernah blg kalo merasa kurang senang ketika ada yang membahas masalah berat badannya.  Karena sebenarnya wanita itu paling sensitif jika membahas berat badan mereka bertambah. Ada yang sampe tertekan dengan komentar yang tidak berhenti membahas masalah berat badan yang tidak kunjung berkurang. Beberapa contoh omongan yang akan membuat mereka merasa tidak senang seperti : " ya ampun... kamu sekarang tambah gemuk yaa..." (omongan orang yg uda lama ga ketemu, langsung ngomong kayak gitu). " Itu lemaknya kok dibawa semua sih.." " Kurusin dong... masa kamu ga bisa ngurusin badan kayak dulu?" Mungkin orang yg mengatakan itu ga sadar, kalo omongan mereka itu bisa menyakiti perasaan orang lain.  Btw, saya termasuk orang yang seperti itu. Merasa terganggu dengan omongan orang yg bahas masalah berat badan bertambah.  Dulu, apalagi jaman SMA h