Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2014

Sejahat apapun dia, aku tetap sayang dia Tar!

" Tar, aku mau curhat" Aku yang sibuk dengan hapeku, mulai berhenti dan langsung menatap kearah Tom yang terus menatapku. " ada apa, Tom? Cilla lagi?" tanyaku sambil memasukkan hapeku ke dalam tas Tom hanya mengangguk pelan. " Kenapa dengan Cilla?" tanya ku dengan terus menatap Tom dengan seksama. " Dia selingkuh, Ta. Aku sakit ati dengan sikap dia" " Selingkuh? Ya ampuun.. keliatannya dulu dia bener-bener suka banget ama kamu, sampe akupun ikut dicemburui oleh dia" ucapku. Tom tersenyum kecut, dan meneruskan ceritanya " Dia kemaren mulai cerita ke aku, kalo dia lagi bingung dengan hatinya. Cowo yang suka banget ama dia muncul lagi, cowo yang kemana-mana make mobil jazz. Aku sakit ati, karena dia silau ama kekayaan cowo itu" Aku terus mendengarkan curhatan Tom, sekalipun sedikit tidak percaya Cilla melakukan hal itu. " Kamu tau dari mana dia selingkuh, Tom?" " Kemaren, dia bilang ke aku kalo

Yogya adalah pilihanku

Stasiun Lempuyangan Hari ini, untuk pertama kalinya aku menginjakkan kakiku di kota Yogyakarta. Aku yang terduduk lemas di sebuah kursi diruang tunggu, perlahan-lahan mulai bosan dengan orang-orang yang ada disekitarku. Hari ini, harusnya Bima, sepupuku menjemputku di stasiun. Tapi, setelah aku tunggu sampai satu jam, masih belum ada kabar beritanya. Lagu Jordin Spark yang No Air mendadak terdengar dari hapeku. Aku melihat layar hapeku, dengan sigap aku langsung menekan tombol yes, dan sudah mulai mengomel tanpa jeda. Bima, sepupuku yang ada di sebrang langsung berkata, " Ta, uda selesekan? kamu mau pulang kan? Ayo cepet keluar dari stasiun". Aku yang hendak mulai mengomel lagi, langsung berhenti dan langsung menutup telpon. Bergegas aku keluar dari stasiun, dan mulai mencari sosok Bima. Seseorang mendadak ada yang menepuk pundakku. Seketika aku langsung menoleh, dan langsung tersenyum sumringah. " Ya ampun Bimaaa... aku nungguin kamu satu jam, kemana aj

Kamu adalah pilihanku

Yang tahu tentang hatimu itu, kamu sendiri Yang tahu tentang perasaanmu, kamu sendiri Entah terkadang orang lain yang tidak mengerti tentang kamu, dengan seenaknya meremehkanmu Meremehkan tentang perasaan dan hatimu Aku, yang berjalan sesuai dengan hati dan perasaanku Aku, yang memilih dia sesuai hati dan perasaanku Mungkin bisa saja orang lain yang tidak tahu tentang itu, meremehkan pilihanku Karena mereka tidak tahu apa itu perasaan nyaman Dia pilihanku, Dia yang akan menuntun langkahku kelak  Untukmu, Mr. D

Kamu untukku

" Itu maksudnya apa?" tanyaku dengan penuh selidik " Hm.. aku pengen dia jadi calon istriku" Deg! mendadak perasaanku langsung terasa sakit Dalam hati, aku hanya merutuk diriku saja " Ta, kamu bodoh telah melepaskan dia dulu. Dan sekarang dia telah memilih yang lain" Aku terus berkata demikian dengan perasaan menyesal " Oh.. semoga dia benar-benar calon istrimu yang telah Tuhan persiapkan untukmu, Jun" "Makasi, Ta" *** Percakapanku dengan Juna semalam, telah membuatku merasakan penyesalan yang amat mendalam Rasanya aku ingin menarik Juna kembali ke dalam sisiku Rasanya aku ingin berkata kepada Juna, " Jangan pergi.. Aku butuh kamu" Dan hatiku kali ini benar-benar terasa sakit, merasa tidak ikhlas dia dengan orang lain. Selama ini, Juna yang selalu ada didekatku Sekalipun aku dengan orang lain, dia tetap berada disampingku. Dia tetap setia menjadi temanku, sekalipun dia merasa sakit hati dengank