Cinta seperti sesuatu
yang mengendap endap di belakangmu. Suatu saat, tiba tiba baru sadar cinta
menyergapmu tanpa peringatan. (Novel Ai Cinta tak lelah menanti, 2009)
Pertama kali membaca kata-kata yang ada di novel Ai, saya
berpikir keras dengan maksud sang pengarang menulis kata-kata seperti itu.
Mungkin waktu itu saya masih baru masuk kuliah dan tidak bisa memahami dengan
sangat jelas kata-kata yang dimaksud. Namun, saya sangat tertarik untuk
menulisnya di akun Facebook saya, sebagai salah satu kutipan favorit saya.
Selang beberapa tahun, dan sekarang saya telah menikah. Saat
saya mulai membuka kembali Facebook, dan membaca kutipan favorit saya. Saya
terkejut dengan apa yang telah saya tulis. Saya membaca dengan seksama kutipan
itu lagi. Dan akhirnya saya mulai mengerti dengan kata-kata yang dimaksud oleh
Winna Efendi, pengarang novel Ai. Oke, saya akui saya juga merasakan hal yang
sama dengan yang telah ditulis kan oleh Winna Efendi. Cinta itu benar-benar
tidak bisa kita kira. Karena sebenarnya, cinta itu datang tanpa kita sadari.
Dan kita akan mengetahuinya setelah kita belajar untuk mengartikan apa yang
kita selama ini rasakan.
Awalnya,
saya hanya merasa sangat senang saat dia datang kembali. Dia masih tetap sama
seperti dulu. Dengan sikapnya yang tidak berubah. Dia tetap selalu ramah dengan
saya, selalu membuat saya tersenyum, selalu membuat saya merasa nyaman. Namun,
suatu hari dia mulai mengatakan akan mengatakan perasaannya kepada seseorang. Saya
yang awalnya hanya biasa saja mulai bertanya siapa orang itu. Tapi dia hanya
berkata, “Nanti kamu tau. Makanya aku ke sini untuk mencari calon istri”. Saya mendadak
menjadi penasaran, dan setelah saya mengetahui orang itu bukan saya,, Saya
langsung kebingungan. Saya secara mendadak langsung menangis seharian. Saya
takut perempuan itu menerima dia. Satu hal yang saya lakukan juga, saya
langsung menelpon adik saya dan langsung cerita semua. Dia juga kebingungan,
Dia berkata “ Kan mbak masi ada si A, kenapa harus kayak gini. Ngapain nangis.
Bukan jodoh berarti”. Saya langsung menjawab, “ Saya ga mau sama si A, saya
maunya sama dia”. Entah mengapa saya mendadak langsung berkata demikian.
Padahal saya memang mulai belajar untuk menerima A. Namun, saya mulai sadar.
Sebenarnya yang saya cintai Dia. Bukan si A. Saya benar-benar merasakan namanya
Cinta yang saya baru sadari setelah saya benar-bener akan kehilangan dia.
Mungkin
beberapa orang merasa, Saya jahat. Karena awalnya dengan si A, namun mendadak
berubah memilih dia. Karena saya merasa sangat perlu untuk memperjuangkan cinta saya. Saya tidak ingin menyesal untuk kedua kalinya. Dan untuk
kesempatan kedua ini, saya tidak akan menyia-nyiakannya. Akhirnya, saya pun menikah dengan dia.
Cinta memang
seperti yang dikatakan oleh Winna Efendi, “Cinta
seperti sesuatu yang mengendap endap di belakangmu. Suatu saat, tiba tiba baru
sadar cinta menyergapmu tanpa peringatan”. Dan Disaat cinta itu telah kau
sadari, raihlah cintamu. Belajarlah untuk menyadari akan adanya cinta. Karena
kalau tidak, kalian akan menyesal.
Komentar
Posting Komentar