Namanya Tomi.
Tubuh jangkung, dan senyum yang selalu memperlihatkan lesung pipit itu telah membuatku menjadi jatuh hati pada sesosok lelaki yang sekarang telah resmi menjadi tunanganku.
Dia lelaki yang telah membuatku menjadi wanita seperti saat ini.
Tatapannya yang sendu membuatku menjadi semakin jatuh hati kepadanya.
Dulu, dengan seenaknya aku terus menerus menyakiti perasaan dia.
Dengan seenaknya aku mempermainkan perasaan dia dengan selalupergi dengan kawan lelaki.
Sekalipun mereka hanya "kawan", tapi menurut Tomi itu tidak baik.
Dengan sikapku yang egois, telah membuat Tomi sakit hati.
Ya.. Dia sangat sakit hati dengan perbuatanku.
Namun, Dia tetap memilihku.
Disaat bertahun-tahun aku tidak bertemu dan tidak dekat dengan dia, Tapi satu hal yang selalu ingat.
Aku ternyata diam - diam merindukan sosok Tomi.
Aku merindukan sikap kalem dia, sikap perhatian dia yang berlebih tapi aku merasa nyaman, dan sikap dia yang selalu memaafkan aku. Sekalipun aku selalu menyakitinya berkali-kali. Entah, menungkin bisa dikatakan ribuan kali.
Setelah bertahun-tahun, aku mulai merasa yang namanya tidak ikhlas jika dia bersama dengan yang lain.
Aku sambil menangis, "aku tak ikhlas kau dengan yang lain. Aku hanya ingin kau denganku, hanya untukku dan hanya perhatian kepadaku. Aku merindukanmu, aku ternyata sangat menyayangimu"
Kata-kata itu mendadak langsung aku keluarkan disaat dia berkata hendak mencari cinta yang lain.
Dia mengatakan sudah lelah dengan cintanya yang hanya diliat sebelah mata olehku.
Dan disaat setelah aku mengatakan itu, dia langsung merengkuh badanku.
Dan langsung mengatakan, "aku yakin, aku tak salah lagi. Aku akan tetap memilihmu. Aku sangat menyayangimu. Aku sungguh mencintaimu. Seburuk apapun kau terhadapku dimasa lalu, setelah mendengar perkataanmu. Aku benar-benar memilihmu, Tara"
Aku langsung menangis dipelukan dia.
Aku paham, seburuk apapun orang itu dia akan terus memperjuangkan sampai dia merasa yakin orang itu untuk dia ataupun tidak.
Lelakiku, terima kasih tetap memilihku menjadi bagian dari hidupmu.
Terima kasih tetap menjadi calon imam yang selalu membimbingku sampai saat ini.
Note : merengkuh : menarik (mendekatkan) ke arah diri sendiri, meraih, merenggut
Sekalipun mereka hanya "kawan", tapi menurut Tomi itu tidak baik.
Dengan sikapku yang egois, telah membuat Tomi sakit hati.
Ya.. Dia sangat sakit hati dengan perbuatanku.
Namun, Dia tetap memilihku.
Disaat bertahun-tahun aku tidak bertemu dan tidak dekat dengan dia, Tapi satu hal yang selalu ingat.
Aku ternyata diam - diam merindukan sosok Tomi.
Aku merindukan sikap kalem dia, sikap perhatian dia yang berlebih tapi aku merasa nyaman, dan sikap dia yang selalu memaafkan aku. Sekalipun aku selalu menyakitinya berkali-kali. Entah, menungkin bisa dikatakan ribuan kali.
Setelah bertahun-tahun, aku mulai merasa yang namanya tidak ikhlas jika dia bersama dengan yang lain.
Aku sambil menangis, "aku tak ikhlas kau dengan yang lain. Aku hanya ingin kau denganku, hanya untukku dan hanya perhatian kepadaku. Aku merindukanmu, aku ternyata sangat menyayangimu"
Kata-kata itu mendadak langsung aku keluarkan disaat dia berkata hendak mencari cinta yang lain.
Dia mengatakan sudah lelah dengan cintanya yang hanya diliat sebelah mata olehku.
Dan disaat setelah aku mengatakan itu, dia langsung merengkuh badanku.
Dan langsung mengatakan, "aku yakin, aku tak salah lagi. Aku akan tetap memilihmu. Aku sangat menyayangimu. Aku sungguh mencintaimu. Seburuk apapun kau terhadapku dimasa lalu, setelah mendengar perkataanmu. Aku benar-benar memilihmu, Tara"
Aku langsung menangis dipelukan dia.
Aku paham, seburuk apapun orang itu dia akan terus memperjuangkan sampai dia merasa yakin orang itu untuk dia ataupun tidak.
Lelakiku, terima kasih tetap memilihku menjadi bagian dari hidupmu.
Terima kasih tetap menjadi calon imam yang selalu membimbingku sampai saat ini.
Note : merengkuh : menarik (mendekatkan) ke arah diri sendiri, meraih, merenggut
Komentar
Posting Komentar