" Aku ga suka kamu deket ama dia"
Aku terkejut dengan amukan Cilla yang mendadak disaat aku bertemu dengan dia di depan kosnya.
" Apa sih? Aku deket dengan sapa?"
Akupun juga ikutan naik darah dengan amukan dia yang secara mendadak membuatku terkejut.
" Dia, temanmu. Teman dekatmu, yang selalu ada apa minta tolong ke kamu. Dia dekat dengan sapa, tapi minta tolongnya ama kamu"
Aku terkejut dengan pernyataan dia yang tiba-tiba.
Yang secara tidak sengaja mmbuatku sedikit tidak terima dengan sikap dia yang seperti anak kecil.
" Tara? Apa salahnya dia? kenapa kamu malah bilang seperti itu? Dia cuma minta tolong buat masang aki dimotor matic nya aja. Apa salahnya?"
Aku benar-benar tidak bisa lepas kendali dengan sikap dia yang mendadak menjadi lebih memprotectku seperti ini.
" Karena menurutku, kan masih banyak orang lain yang bisa ngebantu dia. Kenapa harus kamu? Kamu lebih care dengan temenmu sendiri, daripada ama aku"
Aku hanya bisa menghela nafas dengan ucapan dia yang membuatku untuk belajar bisa mengendalikan diri.
***
" Tar, aku capek. Aku udah ga tahan ama dia"
Aku terkejut dengan pernyataan Tom, sahabatku disaat dia sedang duduk di kantin berdua denganku.
" Capek? dalem hal apaan?"
Akupun langsung penasaran dengan tampang Tom yang tampak lesu.
" Cilla, Tar. Dia udah bener-bener kelewatan. Dia cemburu denganmu"
Aku terkesiap dengan pernyataan Tom. Aku tidak menyangka ternyata Cilla akhirnya mulai memprotes kedekatanku dengan Tom, yang notabene hanya sebatas pertemanan.
Pertemananku dengan Tom memang cukup lama, dari aku semester 2 sampai sekarang.
Jelas saja aku dekat dengan dia, apapun yang dia keluhkan tentang pacarnya yang dulu atopun lagi dekat cewe, dia selalu menceritakan kepadaku dan juga sebaliknya diriku.
" Dia cemburu denganku? ada apa denganku, Tom? Apa yang ngebuat dia jadi seperti itu?"
Aku secara otomatis penasaran. Karena selama ini dia tidak mempermasalahkan kedekatanku dengan Tom.
" Dia menganggap aku lebi care ama kamu, timbang ama dia"
Aku shock mendengar pernyataan Tom.
" Lebih care? Dia ga tau kamu kayak gimana ama dia selama ini? kamu lebi milih ngejemput dia daripada ngumpul ama temen-temen. Kamu yang lebih milih mempercepat liburan kita ke pantai cuma karena dia pulang satu hari setelah liburan. Kalo kamu lebi care ama aku, dulu waktu kamu ngumpul ama temen-temen, ga bakal kamu ngebiarin aku jalan kaki dari MATOS ampe kos, Tom. Inget itu semua"
Aku secara tidak sengaja tidak terima dengan perkataan Cilla yang mengatakan kalo Tom lebi care kepadaku daripada dia.
Karena selama ini, aku tahu Tom seperti apa. Dia sangat sayang pada Cilla.
Sementara Tom, dia hanya menghela nafas dan berkata " Entahlah, aku juga tidak paham. Aku capek, Tar. Dia menjadi overprotect terhadapku"
" Apa perlu aku yang meluruskan semuanya? Biar bisa lebi jelas"
Tom langsung menggeleng, "Tidak perlu, Tar. Dia uda terlanjur membencimu"
Aku hanya bisa menghela nafas disaat Tom mengatakan bahwa Cilla uda benci denganku.
" Kayaknya emang kita harus jaga jarak, Tom. Timbang kamu dapet masalah dan akupun males berurusan macam itu"
Tom diam, dia tidak menimpali usulku.
" Lama-lama aku bakal lepas dia, Tar. Dulu, dia juga cemburu dengan Cinta, yang jelas-jelas itu teman dekat dia sendiri"
" Wajar, Tom. Perempuan kayak gitu. Kalo boleh jujur, kamu termasuk tipe cowok yang terbuka. Dulu kalo si Bima sikapnya kayak kamu, aku mungkin bakal terus ama dia. Cilla beruntung punya pacar kayak kamu. Harusnya dia tau hal itu, Tom"
" Entahlah, Tar"
Aku hanya bisa menatap Tom, tidak bisa membantu dia yang sedang kecewa, marah dan kesal dengan Cilla.
" Kayaknya emang kita harus jaga jarak, Tom. Timbang kamu dapet masalah dan akupun males berurusan macam itu"
Tom diam, dia tidak menimpali usulku.
" Lama-lama aku bakal lepas dia, Tar. Dulu, dia juga cemburu dengan Cinta, yang jelas-jelas itu teman dekat dia sendiri"
" Wajar, Tom. Perempuan kayak gitu. Kalo boleh jujur, kamu termasuk tipe cowok yang terbuka. Dulu kalo si Bima sikapnya kayak kamu, aku mungkin bakal terus ama dia. Cilla beruntung punya pacar kayak kamu. Harusnya dia tau hal itu, Tom"
" Entahlah, Tar"
Aku hanya bisa menatap Tom, tidak bisa membantu dia yang sedang kecewa, marah dan kesal dengan Cilla.
wkwkwkwkwk...kampret....ngapa nama2 karakternya keren2 semua....
BalasHapushuakakak soalnya waktu nulis asal nemu ajaaa... :p
Hapus