15.00
Tepat pada jam 3 sore, aku berada di deretan tempat duduk penunggu di stasiun kereta.
Aku hanya bisa termenung dan juga hanya bisa duduk terdiam untuk beberapa waktu.
" Kau kenapa, little angelku?"
Dia menanyakan hal itu disaat aku menunduk, dan semakin menunduk.
Aku hanya menggelengkan kepalaku dengan perasaan setengah berbohong.
" Oke, apa aku ada salah denganmu? sehingga kau terdiam seperti ini?"
Aku tetap diam, tidak menjawab pertanyaannya.
sekilas aku melihat kearah dia.
Dia duduk dengan posisi kepala menghadap keatas sambil menghembuskan napasnya.
" Jeleek.. aku ingin kita bisa jadi lebih serius lagi. Aku bingung, hubungan kita selama ini seperti apa menurutmu?"
Akupun mulai memberanikan diri untuk berbicara dengan dia.
" lebih serius?? selama ini hubungan kita uda serius kan, little angelku" Dia bertanya dengan alis sedikit mengangkat, tanda tidak paham dengan apa yang aku maksud.
" Iyaaa.. aku tau kita selama ini uda serius. kita uda ngejalanin hubungan ini selama hampir 5 tahun"
" Terus apalagi yang kau inginkan?? jika itu kau ingin hubungan yang lebih serius"
Akupun mulai menghembuskan napas, dan mencoba untuk mengatakan apa yang aku maksudkan.
" aku ingin kita segera menikah. kau paham, jelek?"
Seketika tatapan dia mulai nanar. Mulai berubah dengan tatapan sedih, bingung terlihat dari wajah dan tatapan matanya.
" Kita menikah? bukankah kau tau, aku masih belum punya pekerjaan yang mapan? dan bukankah kau juga setuju untuk menungguku, little angel?"
" Aku mengerti, jelek. Tapi aku juga butuh kepastian itu. Karena ada satu hal yang sampai sekarang membuatku merasa kurang nyaman. Orangtuaku. Mereka menyuruhku untuk segera menanyakan kepadamu. kapan kita bisa menikah. Kalau tidak, aku akan dijodohkan"
Tatapan dia benar-benar berubah. ekspresi menjadi berubah seketika, raut wajah mengerut dan sekilas aku melihat wajah dia. Terdapat setetes air mata yang keluar dari pelupuk matanya.
" Mengapa seperti ini kejadiannya?"
akupun seketika hanya bisa terdiam, menangis dengan kencang.
Bahuku pun berguncang, karena tak bisa menahan perasaan sedih, dan kecewa dengan perkataanku sendiri yang aku lontarkan kepada dia. Tapi, hal itu memang harus aku lakukan. Agar semua beban yang aku rasakan bisa aku lepaskan di detik-detik kepulanganku ke kota Malang.
Pukul 15.20
Aku hendak beranjak dari tempat dudukku, namun dia menarik tanganku.
Dia langsung memelukku dengan erat, dan langsung berkata " besok aku akan pergi ke Malang, dan langsung melamarmu. Aku tak ingin kau menikah dengan orang lain, little angel"
Sungguh, perasaan itu benar-benar membuatku menjadi wanita paling bahagia.
Dia akhirnya dapat meyakinkan aku, bahwa dia memang benar-benar serius denganku, dan juga dia benar-benar mencintaiku.
#inspirasi : Termenung disaat di stasiun kota Bandung
Tepat pada jam 3 sore, aku berada di deretan tempat duduk penunggu di stasiun kereta.
Aku hanya bisa termenung dan juga hanya bisa duduk terdiam untuk beberapa waktu.
" Kau kenapa, little angelku?"
Dia menanyakan hal itu disaat aku menunduk, dan semakin menunduk.
Aku hanya menggelengkan kepalaku dengan perasaan setengah berbohong.
" Oke, apa aku ada salah denganmu? sehingga kau terdiam seperti ini?"
Aku tetap diam, tidak menjawab pertanyaannya.
sekilas aku melihat kearah dia.
Dia duduk dengan posisi kepala menghadap keatas sambil menghembuskan napasnya.
" Jeleek.. aku ingin kita bisa jadi lebih serius lagi. Aku bingung, hubungan kita selama ini seperti apa menurutmu?"
Akupun mulai memberanikan diri untuk berbicara dengan dia.
" lebih serius?? selama ini hubungan kita uda serius kan, little angelku" Dia bertanya dengan alis sedikit mengangkat, tanda tidak paham dengan apa yang aku maksud.
" Iyaaa.. aku tau kita selama ini uda serius. kita uda ngejalanin hubungan ini selama hampir 5 tahun"
" Terus apalagi yang kau inginkan?? jika itu kau ingin hubungan yang lebih serius"
Akupun mulai menghembuskan napas, dan mencoba untuk mengatakan apa yang aku maksudkan.
" aku ingin kita segera menikah. kau paham, jelek?"
Seketika tatapan dia mulai nanar. Mulai berubah dengan tatapan sedih, bingung terlihat dari wajah dan tatapan matanya.
" Kita menikah? bukankah kau tau, aku masih belum punya pekerjaan yang mapan? dan bukankah kau juga setuju untuk menungguku, little angel?"
" Aku mengerti, jelek. Tapi aku juga butuh kepastian itu. Karena ada satu hal yang sampai sekarang membuatku merasa kurang nyaman. Orangtuaku. Mereka menyuruhku untuk segera menanyakan kepadamu. kapan kita bisa menikah. Kalau tidak, aku akan dijodohkan"
Tatapan dia benar-benar berubah. ekspresi menjadi berubah seketika, raut wajah mengerut dan sekilas aku melihat wajah dia. Terdapat setetes air mata yang keluar dari pelupuk matanya.
" Mengapa seperti ini kejadiannya?"
akupun seketika hanya bisa terdiam, menangis dengan kencang.
Bahuku pun berguncang, karena tak bisa menahan perasaan sedih, dan kecewa dengan perkataanku sendiri yang aku lontarkan kepada dia. Tapi, hal itu memang harus aku lakukan. Agar semua beban yang aku rasakan bisa aku lepaskan di detik-detik kepulanganku ke kota Malang.
Pukul 15.20
Aku hendak beranjak dari tempat dudukku, namun dia menarik tanganku.
Dia langsung memelukku dengan erat, dan langsung berkata " besok aku akan pergi ke Malang, dan langsung melamarmu. Aku tak ingin kau menikah dengan orang lain, little angel"
Sungguh, perasaan itu benar-benar membuatku menjadi wanita paling bahagia.
Dia akhirnya dapat meyakinkan aku, bahwa dia memang benar-benar serius denganku, dan juga dia benar-benar mencintaiku.
#inspirasi : Termenung disaat di stasiun kota Bandung
Komentar
Posting Komentar